AC Milan, klub sepak bola legendaris Italia yang didirikan pada tahun 1899, dikenal sebagai salah satu klub paling sukses dengan 19 gelar Serie A dan 7 gelar Liga Champions.
Namun, musim 2024-2025 hampir tanpa kisah manis bagi mereka, dengan performa yang tidak konsisten dan tekanan yang besar terutama menjelang final Coppa Italia. Meskipun memiliki sejarah gemilang, tantangan musim ini menunjukkan betapa sulitnya mempertahankan kejayaan di level tertinggi sepak bola. FOOTBALL GIANTS OFFICIAL, akan membahas informasi menarik mengenai sepak bola hari ini, simak pembahasan ini.
Pelatih Sergio Conceicao pun mengingatkan pentingnya mental kuat menghadapi tekanan tersebut.
Permintaan Maaf dan Pengakuan Kegagalan dari CEO Milan
Dalam wawancara eksklusif dengan SportMediaset, Furlani menyampaikan permintaan maafnya kepada suporter dan secara terbuka menyatakan kegagalan musim ini. “Pertama, saya ingin ucapkan selamat kepada Bologna atas pencapaian besar mereka,” kata Furlani, memberi ruang apresiasi pada lawan sekaligus menunjukkan sikap sportivitas.
Namun, setelah itu, ia tak menutup-nutupi rasa kecewanya. “Kami tak bisa menyangkal bahwa ini musim gagal bagi AC Milan,” tegasnya. Meskipun meraih gelar Supercoppa Italiana, itu belum cukup untuk menghapus kegagalan yang lebih besar sepanjang kompetisi musim ini.
Dia berharap tim bisa menutup musim dengan cara terbaik di dua pertandingan tersisa. “Target awal kami memang jauh dari capaian saat ini, tapi kami akan berusaha keras menyelesaikan musim dengan penuh kehormatan,” ujarnya. Pernyataan ini menunjukkan keseriusan Milan dalam menghadapi situasi sulit.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Evaluasi Mendalam dan Komitmen untuk Perbaikan
Furlani menyadari betul bahwa kekecewaan tersebar luas di kalangan para pendukung setia Milan. “Kami berbagi perasaan yang sama dengan suporter kami,” ujar Furlani. Dia menegaskan bahwa semua pihak di klub mengakui berbagai kesalahan yang telah terjadi dan berkomitmen untuk memperbaikinya ke depan.
Langkah evaluasi menyeluruh rencananya dilakukan setelah musim usai. Furlani menekankan pentingnya peran manajemen, staf, dan suporter dalam mendukung langkah perbaikan itu. “Semua ingin Milan kembali ke puncak kejayaannya,” katanya dengan penuh harap.
Komitmen ini adalah pesan kuat bahwa manajemen serius menghadapi masa depan. Furlani pun menegaskan bahwa keputusan besar akan segera diambil untuk membawa Milan ke level yang lebih tinggi lagi. “Kami harus segera bangkit dan bergerak maju,” ujarnya.
Baca Juga: Ada Pesan Penting Buat Klub AC Milan: Lengah, Kalah!
Masa Depan Milan dan Proyek Jangka Panjang
Ketika ditanya soal keputusan strategis pasca musim ini, Furlani memilih untuk bersikap hati-hati. “Saat ini, perasaan saya masih campur aduk karena pertandingan ini dan trofi yang seharusnya kami miliki,” katanya. Ia memilih menunda berkomentar sampai waktu yang tepat tiba.
Terkait proyek jangka panjang bersama Gerry Cardinale, Furlani mengaku optimistis. “Walau belum ada komunikasi intensif dalam dua jam terakhir, saya yakin visi kami sejalan,” tutur Furlani dengan tenang. Hal ini menunjukkan adanya kesepahaman yang baik mengenai arah perkembangan klub.
Soal potensi pergerakan pemain di bursa transfer, Furlani menghindar memberikan jawaban langsung. “Ini sudah tengah malam dan kami baru saja menelan kekalahan, jadi saya belum bisa menjawabnya,” ujarnya. Situasi ini mencerminkan fokus klub pada pemulihan hati untuk menyongsong musim depan.
Menemukan Harapan di Tengah Kekecewaan
Kini, AC Milan hanya menyisakan dua pertandingan terakhir di Serie A untuk menutup musim penuh kekecewaan ini. Tidak ada gelar besar yang diraih, hanya evaluasi panjang dan harapan bangkit di masa depan. Manajemen dan Furlani memahami bahwa musim depan harus dimulai dengan pendekatan dan strategi baru.
Kekecewaan para pendukung menjadi cermin nyata dari performa tim yang belum stabil dan kurang konsisten. Milan butuh fondasi yang lebih kuat, arah yang jelas, dan keputusan berani agar bisa kembali bersaing di level tertinggi. “Musim ini adalah pelajaran berat, tapi musim depan adalah kesempatan baru,” kata Furlani.
Sekarang waktunya Milan melihat ke depan dengan bukan hanya sekadar harapan, tapi aksi konkret. “Di kota ini, sejarah dan ekspektasi tidak pernah bisa ditawar,” tegasnya. Rossoneri harus kembali menunjukkan jati diri dan ambisi sebagai klub besar yang dihormati di kancah sepak bola internasional.
Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang berita sepak bola terupdate lainnya hanya dengan klik footballgiantsofficial.com.